MESIR - Setelah beberapa hari yang lewat mahasiswa Aceh Mesir hadir temu ramah dengan Prof. DR. Tgk. H. Azman Ismail. MA. Kali ini, sebelum beliau berangkat meninggalkan mesir untuk pulang ke Aceh, sebuah pertemuan umum untuk seluruh mahasiswa Aceh Mesir kembali di laksanakan.
Dialog kali ini terlihat sangat seru, karena selain dialognya dengan para Professor yang berpengaruh di Aceh, beliau juga senior para mahasiswa Aceh Mesir yang sudah lama menyelesaikan program doktor di bumi para nabi tersebut.
Dialog ini juga di istilahkan oleh pembawa acara “Riza Fadhli” dengan istilah dialog duet abang letting yaitu, Prof. DR. Tgk. H. Azman Ismail. MA. Dan Prof. DR. Tgk. H. Muslim Ibrahim.MA, yang telah lama meninggalkan Mesir.
Dialog yang diadakan pada hari senin 30 Juni 2009 di Meuligoe KMA Mesir itu di mulai pukul 18.00 sampai 22.00 sangat menarik perhatian bagi mahasiswa aceh yang hadir pada acara tersebut, apalagi pembicaranya sendiri adalah sesepuh Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir.
Prof. Dr. Muslim Ibrahim MA, yang akrab di sapa dengan Pak Muslim ini, turut menjadi pembicara pada pertemuan tersebut, beliau membahas tentang perkembangan syari’at islam di Aceh, apa saja yang telah berjalan, serta qanun yang sedang di rancang dan lain-lain.
Dalam penyampaiannya, pak Muslim mengatakan bahwa syari’at islam yang sedang berjalan di Aceh saat ini sudah mulai nampak terlihat hasilnya. Dan, masyarakatpun sedikit demi sedikit sudah bisa memahaminya syari’at islam itu sendiri, walaupun belum berjalan sepenuhnya.
Pak Muslim juga memaparkan, bahwa syari’at islam yang sedang di jalankan saat ini sangat menjadi perhatian banyak pihak, baik perorangan maupun atas nama organisasi.
Bahkan, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri ikut memantau perkembangan syari’at islam yang sedang berjalan di Aceh sekarang ini.
Setelah Pak Mulem mengakhiri Syarahannya tentang berbagai perkembangan tentang syaria’t islam di Aceh, selanjutnya, dengan hormat, pembawa acara mengarahkan micropon ke pada Prof. DR. Tgk. H. Azman Ismail, MA.
Dalam penyampiannya, Prof. DR. Tgk. H. Azman Ismail mengatakan bahwa syari’at islam yang telah di paparkan oleh Pak Muslim tadi sudah sangat mencukupi. Maka, Oleh sebab itu, Tgk Azman atau yang akrab di sapa dengan Pak Azman, kali ini memberikan materi lebih mengarah kepada nasehat untuk mahasiswa aceh yang sedang belajar di Mesir.
Banyak nasehat yang diberikan oleh beliau dalam dialog tersebut, antara lain adalah, harapan kepada seluruh mahasiswa aceh di Mesir untuk lebih rajin belajar dan cepat-cepat pulang ke Aceh yang mulia. Harapan besar masyarakat aceh adalah agar alumni timur tengah yang nantinya pulang akan bisa membimbing mereka di bidang agama.
Selain itu, Pak Azman juga berpesan kepada seluruh mahasiswa aceh di mesir agar ketika pulang nanti jangan lupa membawa ijazah dengan nilai yang memuaskan.
Sesi Pertanyaan
Setelah kedua tokoh Aceh tersebut memaparkan materi yang begitu jelas dan memuaskan, maka sesi pertanyaan di berikan kesempatan kepada mahasiswa yang menyimpan uneg-uneg dalam hati untuk tidak segan-segan mengutarakannya.
Diantara pertanyaan yang di jawab oleh Bapak Muslim adalah tentang daerah perbatasan, yang di mana beliau mengatakan, bahwa, daerah perbatasan adalah daerah yang bermasalah.
Permasalahan di sini di sebebkan karena tombak-tombak kristenisasi dari luar Aceh, ada di perbatasan. Namun, beliau mengatakan bahwa para da’i perbatasanpun sudah kita kirim kesana, dengan tujuan membimbing dan mempertebal aqidah penduduk yang yang tinggal wilayah perbatasan tersebut.
Jawaban yang lain juga di jelaskan oleh beliau, yaitu metode menjadi seorang da’i atau seorang penceramah agama. Pak Muslim dengan gaya ceramahnya memberikan metode apa saja yang layak untuk kita jadikan sebagai sandaran saat pulang nanti dan berbau dengan masyarakat.
Pak Muslim bahkan turut memperagakan gaya berceremah, dan sangat menyentuh qalbu, penuh dengan hikmah, dan mudah untuk di pahami para pendengar.
Di akhir kalam, Pak Muslim berpesan kepada seluruh mahasiswa aceh yang sedang menuntut ilmu di Mesir ini untuk lebih giat belajar, beliau mengatakan bahwa pengganti kami nanti tidak ada yang lain kecuali kalian yang menuntut ilmu di timur tengah ini.
Kalau di bidang umum saat ini sudah banyak mahasiswa Aceh yang belajar di Eropa, Amerika, Australia, Korea dan lain-lain. Tapi, kalau di bidang agama harapan besar masyarakat aceh adalah alumni timur tengah, baik dari Mesir, Sudan, Arab Saudi dan lain-lain.
Berita ini sudah pernah di muat di waa-aceh.org
Penulis adalah Akitifis World Achehnese Association (WAA), Mahasiswa Fakultas Al-Azhar Mesir.
Mahasiswa Aceh Mesir Mendapat Informasi Perkembangan Syariat Islam di Aceh
Wednesday, July 29, 2009
You are here » Home »
Nanggroe Aceh
,
Organisasi
» Mahasiswa Aceh Mesir Mendapat Informasi Perkembangan Syariat Islam di Aceh
If you enjoyed this article or have any suggestions, then ⊱⊱
Add your Comment, Fave It, Share It, and Spread the
Add your Comment, Fave It, Share It, and Spread the
Follow Me on Twitter !
Related Posts : Nanggroe Aceh,
Organisasi
Label:
Nanggroe Aceh,
Organisasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment